H. Farid Alwan dan Aep Saepudin Sutarlan: Kunci Koperasi Merah Putih di Kabupaten Bandung Barat

H. Farid Alwan (Haji Farid) dan Aep Saepudin Sutarlan (Aepdinlan).

Terasistana.id Bandung Barat – Dua pengusaha asal Kabupaten Bandung Barat (KBB), H. Farid Alwan (Haji Farid) dan Aep Saepudin Sutarlan (Aepdinlan), menjadi motor penggerak lahirnya peluang investasi strategis berbasis ketahanan pangan melalui model Koperasi Merah Putih di daerah Cijenuk, Kecamatan Cipongkor, 1 Juni 2025.

Persahabatan keduanya berakar dari aktivitas mereka di Kamar Dagang dan Industri (KADIN), serta kesamaan pengabdian dalam organisasi Nahdlatul Ulama. Haji Farid aktif di Lembaga Pengembangan Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU), sedangkan Aepdinlan berkiprah di Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) tingkat cabang.

Bermodal jaringan luas dan kesamaan visi, mereka membuka komunikasi intensif untuk menggaet investor-investor yang memiliki orientasi pada ketahanan pangan nasional. Salah satu kekuatan utama yang ditawarkan Haji Farid adalah akses pengelolaan lahan lebih dari 22 hektar di kawasan Cijenuk, yang sangat potensial untuk pengembangan pertanian, peternakan, dan sektor usaha lainnya.

“Memaksimalkan 10 hektar saja sudah luar biasa. Contohnya, jika ditanami jagung, hasilnya bisa dikembangkan menjadi produk turunan yang bernilai industri,” ujar Haji Farid. Ia juga membuka peluang investasi baik secara perorangan maupun perusahaan, dengan sistem yang fleksibel sesuai dengan kapasitas investor.

Koperasi Merah Putih yang dipelopori Haji Farid di desanya menjadi model pemberdayaan ekonomi gotong royong yang mengusung semangat Pancasila. Koperasi ini diharapkan bisa menjadi percontohan di Kabupaten Bandung Barat bahkan di tingkat Jawa Barat.

Aepdinlan, yang berasal dari Kecamatan Ngamprah, memberi dukungan penuh kepada sahabatnya. Ia menegaskan, meski lokasi Cijenuk jauh dari pusat pemerintahan KBB, selama bisnis itu menguntungkan, legal, dan sejalan dengan semangat NKRI, maka harus dijalankan.

“Saya terbiasa dengan tagline pengusaha nasionalis. Selama jelas keuntungannya dan aman secara regulasi, kita gas! Apalagi ini bagian dari program nasional,” tegas Aepdinlan. Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi semacam ini ibarat “Haji Farid punya kertas putih, investor punya pensil warna. Tinggal bagaimana kita menciptakan lukisan yang indah.”

Aepdinlan juga akan melakukan market sounding ke jaringan nasional, termasuk kalangan alumni pelatihan mindset bisnis seperti Millionaire Mindset Boot Camp dan Millionaire Race yang dikenal memiliki sensitivitas tinggi terhadap peluang investasi.

“Kita usung sistem sharing profit yang adil. Investasi dalam koperasi ini adalah wujud nyata ekonomi gotong royong ala Pancasila. Semoga para investor bisa melihat potensi ini sejak awal,” tutup Aepdinlan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru