Aep Saepudin Sutarlan, Archetype, Intelijen dan bisnis

Aep Saepudin Sutarlan (Aepdinlan).

Terasistana.id Bandung – Aep Saepudin Sutarlan (Aepdinlan), berasal dari Kabupaten Bandung Barat (KBB) sekaligus anggota Kamar Dagang dan Industri (KADIN), mempelajari keilmuan Archetype (pola dasar, archetype sangat full power) langsung dari Coach Yusa Azis yang pernah berada di jajaran Top 5 Business Coach di salah satu franchise business coaching dunia, (8/6).

Aepdinlan berlatar belakang Hukum Tatanegara, menjadikan intelijen sebagai ilmu dalam kenegaraan yang tidak bisa dipisahkan, dimana intelijen sebagai disiplin ilmu bisa digunakan dalam menata bisnis, keilmuan tersebut bisa dipelajari semua orang karena bagian disiplin ilmu, namun art atau seninya belum tentu bisa dipelajari semua orang, untuk mengetahui mitra bisnis dan pola bisnis yang akan dijalani, kita butuh Data, Informasi, Knowledge (DIK), data yang kita dapatkan dirubah kedalam bentuk informasi, dari informasi kita ubah kembali kedalam bentuk knowledge (pengetahuan), dari pengetahuan tersebut akan digunakan untuk apa?, tergantung kebutuhan yang punya ilmu tersebut, termasuk dalam kepentingan bisnis, owner tidak cukup bermodalkan mental berani, tapi harus di imbangi pengetahuan yang mempuni, modal berupa materi memang penting namun bukan yang pertama, karena tidak sedikit yang banyak modal namun kebingungan dengan banyaknya uang dampak kekurangan pengetahuan untuk mengelolalnya.

aepdinlan mendalami keilmuan archetype, transpersonal psikologi jungian. dimana aepdinlan mengintegrasikan keilmuan tersebut kedalam beberapa bidang ilmu lainnya

Seiring waktu aepdinlan menangani beberapa orang secara privat dalam bidang Archetype Straregic, mengkombinasikan keilmuan hukum, psikologi, intelijen dan manajement

Intelijen sebagai ilmu bisa diterapkan dalam persaingan bisnis, dimana menggunakan pendekatan collective unconcious, yang terdiri dari tiga bagian, yaitu concious, personal unconcious (disebut unconcious dalam teknik lain) dan collective unconcious.

Dengan kita mengetahui dan menyadari isi concious dan personal unconcious seseorang, kita bisa menavigasi pola actionnya dalam berbisnis tanpa dia sadari dan itu, sah sah saja.

Tinggal bagaimana kita menyadari dampak collective dari gabungan concious dan personal personal unconcious kedalam kolektif unconcious, disitulah art atau seni dunia archetype.

Tarif konsultansi keilmuan archetype yang aepdinlan kenakan mulai dari Rp 3juta (tiga juta rupiah) hingga Rp 8juta (delapan juta rupiah) persatu jam sesi, tergantung problem klient.

Selain itu tidak ada jaminan hasil, kenapa tidak ada jaminan hasil? karena dalam dunia archetype yang dibangkitkan adalah energy warrior atau jiwa pahlawan dalam diri klient, bukan mendelegasikan masalah untuk diselesaikan oleh pihak luar, tugas saya meaktivasi kemampuan klient supaya menyadari archetypenya, karena tidak mungkin klient bergantung 24 jam diluar dirinya agar masalahnya diselesaikan orang lain. Kecuali klient bisa mengetahui dan menyadari potensinya dirinya untuk bangkit menyelesaikan masalahnya sendiri.

tergantung resitensi egonya kuat atau tidak, semakin kuat egonya maka teknik apapun tidak akan mudah diterima, itulah kenapa sesi bisa lebih lama, tidak ada jaminan hasil selesai di sesi keberapa, kuncinya di klient sebagai kesadarannya.

adapun untuk sesi korporasi/skala besar, aepdinlan menarif 15% sampai 30% dari nilai bahasan atau bisnis, tentu dari tarif % nya yang besar sudah bisa mendobrak zona nyaman klient bagian dari pertahanan resistensi egonya yang bisa melandai dan menerima aha momentnya.

keilmuan archetype bersifat holistic, karena Archetype sangat full power dan bertanggung jawab mendrive concious dan unconcious seseorang, dalam ranah collective unconcious

archetype bisa bermanifestasi dalam bentuk lainnya, selain intelijen dan bisnis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *