Terasistana.id Papua Tengah — Politisi Papua Tengah, Yusak Ernes Tebay, mendesak pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Papua Tengah untuk segera mengambil langkah konkret dalam menangani lonjakan harga kebutuhan pokok (sembako) yang semakin memberatkan masyarakat, khususnya di Kabupaten Nabire dan daerah pedalaman lainnya.
Menurut Yusak, dalam dua bulan terakhir, harga sejumlah komoditas pokok mengalami kenaikan yang cukup drastis. “Harga beras pada bulan Juni masih di angka Rp16.000 per kilogram. Namun sekarang sudah naik menjadi Rp18.000 per kilogram,” ujarnya.
Tak hanya beras, minyak goreng juga mengalami lonjakan harga signifikan. “Minyak goreng yang sebelumnya seharga Rp15.000 per liter pada bulan Juni, kini melonjak menjadi Rp18.000 per liter di bulan Juli. Ini kenaikan yang sangat tinggi dan berdampak langsung pada kehidupan masyarakat,” tegas Yusak Jakarta 28 Juli 2026.
Ia menyebutkan, kenaikan harga ini terjadi hampir di seluruh wilayah Papua Tengah, termasuk kota-kota di Kabupaten Nabire. Keterbatasan akses logistik menjadi salah satu penyebab utama tingginya harga sembako di daerah pedalaman.
“Lonjakan harga ini sangat membebani masyarakat, terutama mereka yang tinggal di wilayah dengan akses transportasi dan distribusi barang yang masih minim. Karena itu, kami minta intervensi segera dari pemerintah,” ujar Yusak.
Lebih lanjut, Yusak mengusulkan beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan pemerintah, di antaranya peningkatan distribusi logistik ke daerah-daerah terdampak, pemberian subsidi harga untuk komoditas pokok, serta pengawasan ketat terhadap rantai pasok agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan berlebih.
“Pemerintah harus hadir membantu masyarakat, terutama dalam menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok,” pungkasnya